Langsung ke konten utama

Dua Sisi Memiliki Anak Tunggal

Dua Sisi Memiliki Anak Tunggal

Jika zaman dahulu satu keluarga bisa memiliki 10 orang anak atau bahkan lebih, kini tidak jarang pasangan yang hanya mempunyai satu anak alias anak tunggal.

Saat ini memiliki anak tunggal bisa saja dianggap sebagai hal yang normal. Banyak pasangan yang memilih untuk membesarkan anak tunggal, karena disebabkan oleh faktor ekonomi, biaya hidup yang semakin meningkat, dan juga faktor infertilitas.
Pro dan Kontra Memiliki Anak Tunggal
Sebuah penelitian mengungkap, sekitar separuh dari anak tunggal lebih mungkin menderita kelebihan berat badan. Namun, semua tergantung bagaimana cara orang tua mengurus anaknya. Jika mereka memberikan anak makanan yang bergizi seimbang, serta menerapkan gaya hidup sehat, maka anak tidak akan mengalami obesitas.

Akan tetapi jika orang tua mengalami obesitas, maka kemungkinan anaknya, baik tunggal maupun bukan, akan berisiko tinggi mengalami obesitas. Selain dari kemungkinan faktor genetik, hal ini juga dipengaruhi oleh kebiasaan makan yang ada di dalam rumah.

Beberapa ahli psikologi lebih menyarankan untuk memiliki anak lebih dari satu, jika memang dirasa masih mampu. Hal ini berkaitan dengan masalah pada psikologi anak tunggal. Banyak yang menilai bahwa kedekatan antarsaudara kandung di masa jual obat telat bulan kanak-kanak dapat memengaruhi pemahaman sosial-emosional, kemampuan kognitif, dan perkembangan psikologis anak. Hal ini tidak dimiliki oleh anak tunggal.

Namun, bagi Anda yang ditakdirkan memiliki anak tunggal, tidak perlu berkecil hati. Masih banyak cara agar perkembangan anak tunggal tetap optimal, meski tidak memiliki saudara kandung.

Tips Membesarkan Anak Tunggal
Bagi Anda yang hanya memiliki anak tunggal, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut agar perkembangan anak Anda tetap optimal meski tanpa saudara kandung:

Ajak anak untuk bersosialisasi dengan teman-temannya. Anda bisa mengajak sepupu dan teman Si Kecil untuk bermain di rumah. Biarkan ia berinteraksi dengan banyak orang sejak usia dini agar memiliki keterampilan sosial.
Bebaskan Si Kecil untuk melakukan segala hal positif sendiri agar kreativitas dan kemandirian anak berkembang.
Jangan paksa anak melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya. Jangan pula memaksakan kehendak Anda, seperti memintanya mengikuti berbagai les.
Libatkan anak dalam percakapan atau diskusi, guna memperkaya kosakata dan pengetahuannya.
Ajak Si Kecil terlibat dalam kegiatan di luar rumah. Selain bisa bersosialisasi dengan banyak orang, ia juga dapat menemukan kegiatan apa saja yang menjadi minatnya.
Ajak Si Kecil untuk berbagi, saling membantu, atau menjadi relawan, agar rasa empati dalam dirinya bisa tumbuh.
Setiap anak unik dan berbeda, baik anak tunggal atau anak yang memiliki banyak saudara kandung. Yang penting adalah bimbingan dan arahan orang tua dalam mendidik dan mengajarkan anak untuk bisa memahami peranannya, baik di dalam keluarga maupun di masyarakat. Bila perlu, manfaatkan layanan konsultasi psikologi anak untuk mendapatkan rekomendasi cara mendidik dan membesarkan anak tunggal yang tepat.

Komentar